Oleh: Nia Dwi Fatmawati
Pendidikan sejak dini sangat penting untuk diperhatikan, karena pendidikan merupakan fondasi awal pendidikan anak. Jika fondasi tidak kokoh, maka cepat runtuh hanya diterpa goncangan sedikit saja. Tentu sebagai orang tua kita ingin memeberikan pendidikan dasar bagi anak anak kita yang abal-abal atau yang tidak bermutu.
Pendidikan dasar sekarang sudah bisa dinikmati oleh seluruh kalangan. Anak keluarga tidak mampu pun kini bisa bersekolah. Sebab, pemerintah telah meluncurkan dana pendidikan yang dikenal dengan Bantuan Opersional Sekolah (BOS). Dana BOS yang bersumber dari APBD berfungsi untuk menutupi biaya pendidikan para siswa dari keluarga kurang mampu Dengan demikian, saat ini tidak ada alasan orang tua tidak menyekolahkan anaknya dengan alasan tidak mampu membiayai anaknya.
Yang menjadi masalah adalah, meskipun sudah ada dana BOS pihak sekolah masih melakuklan pungutan kepada para orang tua atau walimurid. Pungutan biasanya atas persetujuan Komite Sekolah. Besarnya pungutan pun biasanya sudah ditentukan oleh sekolah.
Meskipun sudah ada dana BOS bukan berarti para orang tua siswa gratis sama sekali. Di sejumlah daerah, meskipun sudah ada dana BOS para orang tua siswa masih harus tetap membayar. Biasanya alasan sekolah menarik dana adalah karena dana BOS kurang untuk biaya pendidikan setiap siswa. Bagi siswa yang orang tuanya mampu, hal ini tidak mernjadi masalah. Namun, bagi siswa yang orang tuanya tidak mampu hal ini menjadi masalah besar.
Sebaliknya, ada juga pemerintah kabupaten (Pemkab) atau pemerintah kota (Pemkab) yang membantu para siswa yang orang tuanya tidak mampu dengan memberikan bantuan biaya pendidikan. Dengan begitu, kekurangan dana BOS yang menjadi alasan sekolah tidak bisa menggratriskan biaya sekolah siswa bisa diatasi, sehingga siswa yang orang tuanya kurang mampu bisa benar-benar gratis menyekolahkan anaknya.
Di sinilah pentingnya ada keterbukan dari pihak sekolah. Sekolah seharusnya terbuka atau transparan dalam mengelola dana BOS. Sekolah seharusnya punya hitungan berapa sebenarnya biaya real tiap siswa untuk pendidikan selama setahun? Dengan ada hitungan yang jelas maka akan jelas kekuranganya. Kalau kurang, solusinya tentu saja tidak harus dengan melakukan pungutan kepada para orang tua siswa.***
Nia Dwi Fatmawati, mahasiswa FKIP PGSD Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
